Induksi / induktif adalah suatu proses berpikir yang
bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan
(inferensi). Induksi sendiri tak akan banyak manfaatnya kalau tidak diikuti
oleh proses penalaran deduktif.
Proses penalaran induktif dapat dibedakan lagi menjadi :
Generalisasi
Adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah
fenomena individual (khusus) menuju kesimpulan umum yang mengikat selutuh
fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.
Contoh :
Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas
cantik.
Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik.
Pernyataan “semua bintang sinetron berparas cantik” hanya memiliki
kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Macam-macam generalisasi :
Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi
dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian
fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum
diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang
memakai celana pantalon.
Hipotese
Contoh :
Ilmuan Amerika melakukan penelitian tentang bulan. Mereka
membuat hipotesa. Di bulan tidak ada makhluk hidup. Maka melakukan eksperimen
dengan mengirim astronot ke sana dan dugaannya benar maka hipotesa itu jadi
kesimpulan yang terbukti.
Analogi
Analogi adalah suatu perbandingan yang mencoba membuat suatu
gagasan terlihat benar dengan cara membandingkannya dengan gagasan lain yang
mempunyai hubungan dengan gagasan yang pertama.
Jenis-jenis analogi :
1. Analogi
induktif.
Analogi induktif, yaitu analogi yang disusun berdasarkan
persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa
yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua. Analogi
induktif merupakan suatu metode yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu
kesimpulan yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti
terdapat pada dua barang khusus yang diperbandingkan.
Contoh : Nindy terpaksa di cutikan dari Universitas
Gunadarma karena terlambat mengisi KRS. Tria juga akan di cutikan dari
Universitas Gunadarma jika dia terlambat mengisi KRS.
2. Analogi
deklaratif.
Analogi deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau
menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang
sudah dikenal. Cara ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru menjadi dikenal
atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah kita ketahui
atau kita percayai. Contoh : metode pengajaran yang diberikan oleh dosen kepada
mahasiswanya haruslah memiliki waktu yang efektif. Pemberian materi kepada mahasiswa
sebaiknya sesuai dengan kapasitas mahasiswa sejauh mana mahasiswa dapat
menampung materi yang diberikan. Sama halnya dengan ember yang terus menerus
diisi air, pada akhirnya akan tumpah juga jika terus menerus diisi dengan air.
Hubungan Kausal
Hubungan sebab akibat / hubungan kausal ialah hubungan
keterkaitan atau ketergantungan dari dua realitas, konsep, gagaasan, ide, atau
permsalahan. Suatu kegiatan tidak dapat mengalami suatu akibat tanpa disertai
sebab, atau sebaliknya suatu kegiatan tidak dapat menunjukkan suatu sebab bila
belum mengalami akibat.
Contoh :
Kuberikan sedikit uang disakuku untuk membeli obat, ia
menatap wajahku.. Menitikkan air mata lagi.. Ia menangis karena senang
mendapatkan uang untuk membeli obat dan makanan untuk adik dan ibunya dirumah.
Beberapa hari kemudian, aku bertemu dengan anak itu bersama ibunya di pasar.
Mereka menghampiriku,, memberiku sedikit makanan kecil sebagai ungkapan terima
kasih padaku karena telah membantu anak itu beberapa hari yang lalu.
Referensi :
- http://andriksupriadi.wordpress.com/2010/04/03/pengertian-generalisasi/
- http://inessworld.blogspot.com/2013/03/definisi-penalaran-induktif-paragraf_4134.html
- http://restatimur.blogspot.com/2014/03/induktif.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar